Panti Adalah Tempat dan Kebutuhan Lansia

by ADMIN DISPORA NTB in SEKRETARIAT

img17

Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan peran dan tugas yang diembannya terus berupaya mengayomi, melindungi, dan memberikan perhatiannya kepada seluruh warga NTB. Tidak terkecuali warga Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika Mataram, yang hari ini dikunjungi langsung oleh Gubernur NTB “Dr. H.  Zulkieflimansyah, SE., M.ScSaptarini Widyawati, SE., M.Sc” beserta Istri “Hj. Niken , serta semua kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTB termasuk Kadispora nTB “Ir. Husnanidiaty Nurdin, MM” melalui kegiatan “Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi”, Jumat, (03/05/2019).

Dalam kegiatan JangZulmi yang mengambil tema “Pembangunan Kesejahteraan Sosial berbasis Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Menuntaskan kemiskinan di NTB.”

Sebelum dimulainya diskusi dan Tanya jawab dengan penghuni panti dan masyarakat , Gubernur menceritakan sebuah kisah yang sangat Inspiratif tentang satu tradisi di Jepang dimana ketika orang tua sudah renta maka anak-anaknya akan menggendong orang tua mereka ke hutan untuk di tinggalkan.

“Orang tua mereka digendong dan di tinggalkan di Hutan. Entah, orang tuanya nanti hilang atau dimakan binatang buas. Karena di Jepang, mereka menganggap orang yang sudah tua akan merepotkan.

Gubernur NTB kembali melanjutkan ceritanya, bahwa ada seorang anak muda, yang ingin melakukan hal tersebut (meninggalkan orang tuanya di hutan) karena orang tuanya juga sudah tua. Anak tersebut lanjut Bang Zul, mulai menggendong ibunya ke hutan.

“Ketika dalam perjalanan, ibunya terus sibuk memotong dahan, setelah sampai di hutan, anaknya bertanya “kenapa Ibu terus memotong dahan?”, Ibunya menjawab “Saya sengaja memotong dahan-dahan tersebut agar ketika kamu pulang, kamu tidak akan tersesat dan menemukan jalan pulang” jawab sang Ibu. Akhirnya anak itu menangis dan membawa ibunya kembali pulang,” tutup Gubernur menceritakan kisah orang Jepang tersebut.

Gubernur menyampaikan hikmah dalam kisah ini, khususnya di zaman sekarang dimana banyak orang dan anak-anak tidak ingin meninggalkan orang tuanya sendiri di rumah, tidak ingin menaruh orang tuanya di panti sosial. “Namun orang tuanya ditinggalkan selama 24 jam, dan ditinggal merenung di rumah”. Gubernur juga mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan ini tantangan yang harus dikerjakan bersama, tuturnya.

 

“Orang tua tidak ingin hidup di rumah mewah, namun dia tidak punya teman untuk bersenda gurau. Oleh karena itu masa depan, akan dipenuhi dengan panti-panti seperti ini. Dimana orang di panti, bukan karena anaknya tidak peduli, bukan karena tidak saying, namun karena ini adalah cara terbaik agar orang tuanya bahagia di masa tuanya dan orang tuanya punya teman bersenda gurau, punya kesempatan bernostalgia sambil menceritakan memori masa lalu.

Menurut Gubernur, Panti adalah tempat dan kebutuhan untuk orang tua. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi NTB bersama seluruh jajarannya ingin merubah pola dan cara berpikir masyarakat. “Kita harus merubah pola pikir masyarakat tentang panti, ini memang sangat sulit, namun kita akan mendesain panti ini dan ini adalah expresi kecintaan anak-anak pada orang tuanya,” jelasnya.

Selanjutnya,  Gubernur berpesan bahwa di masa sekarang banyak orang yang sudah pensiun, namun fisiknya masih kuat dan jiwanya masih muda. “Muda bukan pada fisik, muda bukan pada usia biologis, namun muda ada pada jiwa dan semangat,” tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Istri Gubernur NTB yang juga merupakan Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M.Sc pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa, LKKS merupakan lembaga koordinasi yang merupakan wadah bagi organisasi masyarakat yang berupaya membantu pemecahan masalah kesejahteraan sosial di Nusa Tenggara Barat.

“Saya memang menginisasi kegiatan ini, kemungkinan dalam beberapa hari lagi kita akan bertemu dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan aksi social, dan hari ini kita buat acara untuk menggugah hati kita semua, katanya.

Yang harus kita bantu, kita rasakan masalahnya dan kita sama-sama bantu untuk menunjukkan kepedulian sosial kita.

Pesannya, “InshaAllah kita semua pasti akan menjadi tua, dan kita yang masih muda, saatnya memberikan kepedulian kita.”

5 years ago  Jumpa Bang Zul